RESENSI FILM “BUMI MANUSIA”
Karya : SENNY ELFIRA ANANDA
XII TKJ 2
SMK NEGERI 1 BOYOLANGU TULUNGAGUNG
Informasi
Umum
:
·
Judul :
Bumi Manusia
·
Sutradara : Hanung Bramatyo
·
Produser : HB Naveen & Frederica
·
Penulis :
Salman Aristo
·
Musik :
Andhika Triyadi
·
Sinematografi : Ipung Rachmat Syaiful
·
Penyuting :
Sentot Sahid & Reynaldi Christianto
·
Perusahaan Produksi :
Falcon Pictures
·
Rilis :
15 Agustus 2019
·
Durasi :
181 menit
·
Bahasa :
Indonesia,Melayu,Jawa,Belanda
·
Anggaran : Rp 30 miliar
Pemain :
·
Iqbaal Ramadhan
sebagai Minke.
·
Mawar Eva de Jongh
sebagai Annelies Mellema.
·
Sha Ine Febriyanti
sebagai Ontosoroh/Sanikem.
·
Giorgino Abraham
sebagai Robert Mellema.
·
Bryan Domani sebagai
Jan Dapperste/Panji Darman.
·
Jerome Kurnia
sebagai Robert
Suurhof.
·
Donny Damara sebagai
Bupati B, ayah Minke.
·
Ayu Laksmi sebagai
Ibu Minke.
·
Amanda Khairunnisa
sebagai Sanikem muda.
·
Hans
de Kraker sebagai Jean Marais.
·
Ciara
Brosnan sebagai May Marais.
·
Edward
Suhadi sebagai Gendut Sipit.
·
Jeroen
Lezer sebagai Martinet.
·
Rob
Hammink sebagai Maarten Nijman.
·
Tom
de Jong sebagai Herbert De La Croix.
·
Peter
Sterk sebagai Herman Mellema.
·
Salome
van Gruinsven sebagai Miriam De La Croix.
·
Dorien
Verdouw sebagai Sarah De La Croix.
·
Angelica
Reitsma sebagai Magda Peters.
·
Ton
Feil sebagai kepala HBS.
·
Robert
Prein sebagai Maurits Mellema.
·
Derk
Visser sebagai Sersan Hammerstee.
·
Arjan
Onderdenwijngaard sebagai hakim pribumi.
·
Peter
van Luijk sebagai Meneer Telinga.
Orientasi 1 :
Bumi Manusia merupakan film adaptasi
dari novel “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Noer. Film ini menceritakan
tentang politik Eropa saat masa penjajahan Hindia Belanda dan juga kisah
Percintaan seorang Jawa dengan gadis keturunan Jawa-Belanda.
Orientasi 2 :
Minke adalah seorang lelaki Jawa
yang bersekolah di HBS yaitu sekolah untuk para bangsawan.walaupun ia
dilahirkan dan dibesarkan di Jawa, tepatnya di Surabaya, ia memiliki pemikiran
seperti bangsa Eropa. Sangat suka menulis dan dikirim untuk dimuat di koran.
Tafsiran Isi 1 :
Suatu hari, ia diajak sahabatnya
yaitu Suurhof untuk pergi ke rumah temannya yang seorang bangsawan Eropa. Disana
ia bertemu dengan adik dari teman Suurhof yang bernama Annelies Mellema. Minke
langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Annelies mellema adalah gadis
bangsawan Eropa yang memiliki watak baik hati,rendah hati dan tidak sombong. Ia
sangat baik kepada orang-orang yang bekerja di lading milik orang tuanya.
Annelies merasa ia juga mencintai Minke pada pandangan pertama.
Tafsiran Isi 2 :
Beberapa minggu telah berlalu, hubungan Annelies dan
Minke semakin dekat, Minke beberapa kali juga menginap di rumah Ann. Hubungan
mereka berdua terdengar sampai kepada kedua orang tua Minke dan kakak
laki-lakinya. Ayah Minke sangat marah dan menyebabkan mereka berdua bertengkar.
Tetapi berkat ibu Minke, akhirnya mereka berdua berbaikan. Setelah urusan
dengan ayahnya selesai, ia kembali untuk sekolah di HBS.
Tafsiran Isi 3 :
Karena semakin lama hubungan Ann dan
Minke semakin dekat, mereka berdua akhirnya menikah. Setelah pernikahan mereka,
banyak masalah muncul seperti kematian tuan Herman Mellema dan hak asuh
Annelies Mellema dan Robert Mellema bukan lagi kepada Nyai Ontosoroh tetapi
kepada istri pertama tuan Herman Mellema yaitu nyonya Maurits Mellema. Segala cara
dilakukan oleh Minke dan Nyai Ontosoroh agar hak asuh Ann tidak jatuh ke tangan
nyonya Maurits Mellema. Tetapi, walaupun semua cara sudah dilakukan, hak asuh
Ann tetap jatuh di tangan nyonya Maurits Mellema. Saat penjemputan Ann untuk
dibawa pergi ke Belanda, terjadi perang antara pihak dari Darsam dan
orang-orang Jawa yang melindungi Ann dengan
prajurit dari
pengadilan Eropa. Minke dan Nyai Ontosoroh sangat sedih karena Ann harus pergi
ke Belanda.
Evaluasi :
Film ini sangat bagus dan banyak
mengandung moral yang dapat di ambil. Tetapi masih banyak adegan yang tidak
pantas di tonton oleh anak dibawah usia 17 tahun seperti adegan vulgar dan
adegan perang. Film yang seharusnya mengandung patriotisme dan cinta tanah
air,harus hilang dikarenakan banyak mengandung adegan – adegan yang tidak bisa
di tonton semua kalangan dan tidak dapat dicontoh.
Rangkuman :
Hikmah dan pesan yang dapat diambil
dari film ini adalah kebiasaan-kebiasaan dari bangsa Eropa dapat kita contoh
asalkan sudah disaring terlebih dahulu apa yang pantas ditiru dan apa yang
tidak pantas ditiru. Untuk mendapatkan keadilan tidak perlu menggunakan otot,
tetapi bisa menggunakan tulisan untuk mencari dukungan agar mendapat keadilan.
Cinta tanah air dan memperkuat jiwa Patriotisme dalam diri kita. Walaupun dari
kalangan rendah kita harus belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa mencapai
cita-cita yang kita inginkan.