Kamis, 19 September 2019


RESENSI FILM “BUMI MANUSIA”
Karya : SENNY ELFIRA ANANDA
XII TKJ 2
SMK NEGERI 1 BOYOLANGU TULUNGAGUNG
Informasi Umum :
·         Judul                                             : Bumi Manusia
·         Sutradara                                       : Hanung Bramatyo
·         Produser                                        : HB Naveen & Frederica
·         Penulis                                           : Salman Aristo
·         Musik                                            : Andhika Triyadi
·         Sinematografi                                : Ipung Rachmat Syaiful
·         Penyuting                                      : Sentot Sahid & Reynaldi Christianto
·         Perusahaan Produksi                     : Falcon Pictures
·         Rilis                                               : 15 Agustus 2019
·         Durasi                                            : 181 menit
·         Bahasa                                           : Indonesia,Melayu,Jawa,Belanda
·         Anggaran                                      : Rp 30 miliar
Pemain :
·         Iqbaal Ramadhan sebagai Minke.
·         Mawar Eva de Jongh sebagai Annelies Mellema.
·         Sha Ine Febriyanti sebagai Ontosoroh/Sanikem.
·         Giorgino Abraham sebagai Robert Mellema.
·         Bryan Domani sebagai Jan Dapperste/Panji Darman.
·         Jerome Kurnia sebagai Robert Suurhof.
·         Donny Damara sebagai Bupati B, ayah Minke.
·         Ayu Laksmi sebagai Ibu Minke.
·         Amanda Khairunnisa sebagai Sanikem muda.
·         Dewi Irawan sebagai Mevrouw Telinga.
·         Chew Kin Wah sebagai Babah Ah Tjong.
·         Kelly Tandiono sebagai maiko.
·         Christian Sugiono sebagai Kommers.
·         Hans de Kraker sebagai Jean Marais.
·         Ciara Brosnan sebagai May Marais.
·         Edward Suhadi sebagai Gendut Sipit.
·         Jeroen Lezer sebagai Martinet.
·         Rob Hammink sebagai Maarten Nijman.
·         Tom de Jong sebagai Herbert De La Croix.
·         Peter Sterk sebagai Herman Mellema.
·         Salome van Gruinsven sebagai Miriam De La Croix.
·         Dorien Verdouw sebagai Sarah De La Croix.
·         Angelica Reitsma sebagai Magda Peters.
·         Ton Feil sebagai kepala HBS.
·         Whani Darmawan sebagai Darsam.
·         Robert Prein sebagai Maurits Mellema.
·         Derk Visser sebagai Sersan Hammerstee.
·         Arjan Onderdenwijngaard sebagai hakim pribumi.
·         Peter van Luijk sebagai Meneer Telinga.
·         Annisa Hertami sebagai Parjiyah.




Orientasi 1 :
            Bumi Manusia merupakan film adaptasi dari novel “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Noer. Film ini menceritakan tentang politik Eropa saat masa penjajahan Hindia Belanda dan juga kisah Percintaan seorang Jawa dengan gadis keturunan Jawa-Belanda.

Orientasi 2 :
            Minke adalah seorang lelaki Jawa yang bersekolah di HBS yaitu sekolah untuk para bangsawan.walaupun ia dilahirkan dan dibesarkan di Jawa, tepatnya di Surabaya, ia memiliki pemikiran seperti bangsa Eropa. Sangat suka menulis dan dikirim untuk dimuat di koran.

Tafsiran Isi 1 :
            Suatu hari, ia diajak sahabatnya yaitu Suurhof untuk pergi ke rumah temannya yang seorang bangsawan Eropa. Disana ia bertemu dengan adik dari teman Suurhof yang bernama Annelies Mellema. Minke langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Annelies mellema adalah gadis bangsawan Eropa yang memiliki watak baik hati,rendah hati dan tidak sombong. Ia sangat baik kepada orang-orang yang bekerja di lading milik orang tuanya. Annelies merasa ia juga mencintai Minke pada pandangan pertama.

Tafsiran Isi 2 :
Beberapa minggu telah berlalu, hubungan Annelies dan Minke semakin dekat, Minke beberapa kali juga menginap di rumah Ann. Hubungan mereka berdua terdengar sampai kepada kedua orang tua Minke dan kakak laki-lakinya. Ayah Minke sangat marah dan menyebabkan mereka berdua bertengkar. Tetapi berkat ibu Minke, akhirnya mereka berdua berbaikan. Setelah urusan dengan ayahnya selesai, ia kembali untuk sekolah di HBS.

Tafsiran Isi 3 :
            Karena semakin lama hubungan Ann dan Minke semakin dekat, mereka berdua akhirnya menikah. Setelah pernikahan mereka, banyak masalah muncul seperti kematian tuan Herman Mellema dan hak asuh Annelies Mellema dan Robert Mellema bukan lagi kepada Nyai Ontosoroh tetapi kepada istri pertama tuan Herman Mellema yaitu nyonya Maurits Mellema. Segala cara dilakukan oleh Minke dan Nyai Ontosoroh agar hak asuh Ann tidak jatuh ke tangan nyonya Maurits Mellema. Tetapi, walaupun semua cara sudah dilakukan, hak asuh Ann tetap jatuh di tangan nyonya Maurits Mellema. Saat penjemputan Ann untuk dibawa pergi ke Belanda, terjadi perang antara pihak dari Darsam dan orang-orang Jawa yang melindungi Ann dengan

prajurit dari pengadilan Eropa. Minke dan Nyai Ontosoroh sangat sedih karena Ann harus pergi ke Belanda.

Evaluasi :
            Film ini sangat bagus dan banyak mengandung moral yang dapat di ambil. Tetapi masih banyak adegan yang tidak pantas di tonton oleh anak dibawah usia 17 tahun seperti adegan vulgar dan adegan perang. Film yang seharusnya mengandung patriotisme dan cinta tanah air,harus hilang dikarenakan banyak mengandung adegan – adegan yang tidak bisa di tonton semua kalangan dan tidak dapat dicontoh.

Rangkuman :
            Hikmah dan pesan yang dapat diambil dari film ini adalah kebiasaan-kebiasaan dari bangsa Eropa dapat kita contoh asalkan sudah disaring terlebih dahulu apa yang pantas ditiru dan apa yang tidak pantas ditiru. Untuk mendapatkan keadilan tidak perlu menggunakan otot, tetapi bisa menggunakan tulisan untuk mencari dukungan agar mendapat keadilan. Cinta tanah air dan memperkuat jiwa Patriotisme dalam diri kita. Walaupun dari kalangan rendah kita harus belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa mencapai cita-cita yang kita inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar